Madu hutandihasilkan dari lebah jenis Apis dorsata atau lebah liar yang banyak hidup di kawasan hutan. Lebah Apis dorsata hanya dapat berkembang biak di kawasang subtropis dan tropis, termasuk Indonesia. Sedangkan, lebah biasa didapat dari lebah ternak dengan berbagai spesies, seperti Apis cerana, Apis trigona, Apis indica, dan spesies lebah lainnya. Lebah pembuat madu hutan masih sulit untuk dibudidayakan. Pasalnya, lebah Apis dorsata lebih suka hidup di tempat yang tinggi, misalnya menggantung di cabang pohon, loteng, atau bukit batu yang terjal. Sedangkan, lebah biasa mudah didapatkan karena lebah pembuatnya dapat ditangkarkan dalam kotak. Madu hutan didapat setelah lebah hutan mengambil nektar dari berbagai tanaman yang ada di hutan tersebut sehingga aroma dan rasanya menjadi lebih kaya dan kompleks. Sedangkan, madu biasa terasa sangat manis karena lebah-lebah yang diterakkan diberi suplemen makanan tambahan berupa gula. Kandungan gizi pada madu hutan lebih kaya dan bergizi dibanding madu biasa. Salah satu kandungan unggulan pada madu hutan yang dipercaya adalah antioksidan yang lebih tinggi dibanding madu biasa serta terdapat kandungan bee pollen dan propolis. Madu hutan umumnya berwarna cokelat kehitaman karena madu ini mengandung mineral, enzim, dan zat lain yang jumlahnya lebih banyak dibanding madu biasa. Sedangkan, madu biasa berwarna cokelat keemasan. Berat : 250 gr